Mengenal Paraben, Pengawet Kosmetik yang Kontroversial
Bila kamu rutin menggunakan produk kecantikan pada wajah, tentunya kamu sering menemukan beberapa kosmetik dengan label tulisan “No Paraben” pada kemasannya. Sebenarnya, paraben itu apa sih? Aman tidak ya untuk digunakan?
Yuk, simak artikel ini untuk mengetahui jawabannya!
Apa Definisi Paraben ?
Paraben adalah sebuah kelompok bahan pengawet yang kontroversial. Termasuk di dalamnya butylparaben, isobutylparaben, propylparaben, methylparaben, dan yang terakhir, ethylparaben.
Dahulu, produk kosmetik secara luas menggunakan nama-nama tersebut dalam kandungannya untuk membuatnya tahan lama.
Foto:psmag.com
Kelompok preservatives ini sangat populer karena karakteristiknya yang gentle, tidak mengakibatkan kulit menjadi sensitif, juga efektivitasnya yang tinggi bila dibandingkan dengan bahan pengawet lain.
Fakta bahwa ia berasal dari tumbuhan membuat banyak orang menyukainya. Paraben ditemukan pada tanaman dalam bentuk dari p-hydroxybenzoic acid (PHBA), sebuah bahan kimia yang mengurai untuk menjadi bahan pengawet pada tanaman itu sendiri.
Selama 10 tahun terakhir, paraben mulai menuai kritik dan ditinggalkan dalam penggunaan kosmetik. Hal ini berawal atas dugaan hubungannya dengan masalah kesehatan yang memengaruhi wanita juga pria.
Foto: signaturemarket
Penelitian mengenai paraben sangatlah bertentangan satu sama lain dan menyebabkan bahan pengawet ini menjadi sangatlah kontroversial.
Beberapa penelitian menyatakan bahwa paraben aman untuk digunakan pada kosmetik dan cenderung lebih disukai untuk menjaga stabilitas formula produk bila daripada bahan pengawet lain. Studi-studi ini juga menunjukkan bahwa paraben tidak mempunyai efek apapun bila dibandingkan dengan hormon alami yang dimiliki tubuh.
Akan tetapi, beberapa penelitian lain mengatakan bahwa bahan pengawet itu memanglah memiliki masalah. Beberapa studi menyatakan bahwa 100% konsentrasi dari paraben dapat menyebabkan kulit mengalami kerusakan.
Namun, riset ini tidaklah berlaku untuk penggunaan kosmetik yang biasanya mengandung paraben dalam jumlah sedikit (1% atau kurang). Pemakaian dalam jumlah yang rendah tidak menunjukkan masalah pada kulit, namun justru membantu menghambat pertumbuhan jamur, dan patogen berbahaya lainnya.
Nah, itu dia beberapa ulasan penelitian seputar paraben. Penelitian-penelitian tersebut pada kenyataannya tidak bertolak belakang sepenuhnya namun tetap menyebabkan paraben menuai banyak kekhawatiran bagi banyak orang.
Kamu sendiri tim yang mana? Tim yang acuh atau tim no paraben?